Dalam persaingan seluler sudah seringkali kita mendengar mengenai apa yang disebut dengan “iklan seluler” Dan bukan hanya seringkali mendengar namun juga melihat di berbagai media, mulai dari radio, televisi, internet sampai dengan media cetak. Namun bagaimana semua itu berjalan hanya mengakibatkan persaiangan yang tidak sehat pada masing-masing provider seluler. Dan sebagaimana kita tahu semua bahwa provider hanya memiliki satu fungsi, yaitu sebagai penyelenggara komunikasi, baik dalam hal segala bentuk fasilitas yang ditawarkan, seperti SMS, MMS, telepon, dan lain-lainnya. Pada bentuk ini pendapatan provider hanya tergantung pada jumlah dan kuota pemakaian para pengguna seluler sendiri, disamping beberapa bentuk penjualan produk seperti ring tone dan sejenisnya. Terlebih lagi disamping itu, banyak sekali dijumpai persaingan yang semakin menjadikan tarif yang semakin rendah.
Persaingan ini menjadi sangat merepotkan sekali, karena dalam hal ini pengguna akan menjadi lebih sering melakukan gonta-ganti simcard, yang tentu akan sangat merupakan provider. Kecenderungan pengguna yang gonta-ganti ini lebih sering diakibatkan karena pengguna menginginkan suatu hal yang baru, tentunya pada fasilitas yang ditawarkan, kemudahan dan tentunya dari segi ekonomisnya. Fenomena ini yang kemudian menjadi sebuah tantangan bagi seluruh provider yang ada untuk tetap mempertahan pelanggan lama disamping harus terus gencar melakukan promosi untuk menggaet pelanggan baru, yang harus sering kali pula mengeluarkan biaya untuk beriklan.
Secara umum semua perusahaan seluler selalu melakukan sebuah inovasi dalam rangka merebut hati pelanggan. Berbagai macam usaha mungkin dilakukan demi meningkatkan loyalitas atau bahkan konsumen atau pelanggan baru. Usaha yang dilakukan dalam berbagai jenis promosi mungkin diberikan dalam berbagai bentuk, seperti bonus sms, bonus telepon, bahkan sampai dengan pemberian jenis undian hadiah. Bahkan kadangkala sampai dengan persaingan yang tidak sehat sering kali terjadi pada kalangan provider telekomunikasi. Bantingan tarif harga berbagai macam jenis aplikasi yang ditawarkan bahkan dapat digunakan sebagai senjata ampuh untuk hanya sekedar mempertahankan pelanggan lama atau untuk menarik pelanggan baru. Inilah yang kemudian menjadi penyebab adanya fenomena churn, yaitu fenomena yang melanda para pelanggan seluler untuk mencoba bergonta-ganti simcard untuk mencari mana yang dirasa lebih baik bagi dirinya. Kebaikan dalam fasilitas telepon seluler ini dapat dinilai dari beberapa sudut pandang, mungkin dapat berupa tarif yang murah secara ekonomis, fasilitas yang lengkap atau bahkan kenyamanan dalam hal sinyal.
Namun demikian halnya bahwa persaingan itu akan tetap berlangsung dan tidak penah ada henti-hentinya. Hal ini yang menjadi patokan bagaimana provider dapat mempertahankan pelanggan disamping harus mencari pelanggan baru. Biaya ini yang kemudian diwujudkan dalam bentuk biaya pemasaran, yaitu lebih tepatnya dalam bentuk periklanan. Sudah umum sekali dapat ditemukan disepanjang perjalanan kita dapat menjumpai berbagai macam jenis iklan seluler, baik dalam bentuk iklan media elektronik atau media cetak. Dalam iklan di televisi, maupun beberapa acara, para provider sering kali menjadi sponsor atau bahkan menjadi penyelenggara utama.
Dunia Pemasaran
Dunia pemasaran memang dirasa sangat penting dalam konteks usaha dan bisnis. Hal tersebut memang wajar karena pemasaran akan memegang peranan penting dalam proses penerimaan antara barang yang telah diproduksi dengan konsumen yang akan menjadi pemakai barang tersebut. Dalam perkembangannya sarana pemasaran dengan ponsel ataupun dengan mobile phone telah menjadi sebuah kesempatan yang luar biasa bersama-sama dengan persaingan usaha antara masing-masing pelaku bisnis. Sebagai bukti akan adanya hal tersebut adalah bahwa kita dapat mengerti mengenai kepemilikan mobile phone atau hand phone bukanlah suatu hal yang mewah atau luar biasa. Kepemilikan tersebut dapat dijangkau oleh semua kalangan baik tua muda, besar kecil ataupun bahkan kaya dan miskin. Berkaitan dengan hal tersebut maka pemasaran melalui media mobile phone atau seluler merupakan salah satu sarana yang sangat potensial untuk dapat meraih atau bahkan menjangkau konsumen.
Dalam konteks pemasaran melalui media seluler merupakan satu-satunya media pemasaran yang dapat menjangkau para konsumen dalam waktu 24 jam penuh tanpa mengenal batas dan sudah pasti diterima para pengguna seluler. Dengan kata lain bentuk komunikasi ini menjadi saluran pemasaran interaktif karena para pengusaha dengan para calon konsumen dapat melakukan kontak secara langsung kapan pun yang mereka inginkan. Disamping itu pemasaran dengan mobile phone dapat juga membantu proses organisasi bisnis dalam mempromosikan produk atau jasa melalui ponsel.
Dalam konteks pemasaran menggunakan media seluler seringkali menjadikan sebuah hal yang membingungkan. Hal ini sangatlah mungkin karena masih belum dapat dijumpai untuk saat ini. Namun sebenarnya terdapat beberapa jenis pemasaran melalui media seluler yang akan menjadi fokus bahasan, yaitu sebagai berikut
SMS Pemasaran (intern personal)
Bentuk pemasaran ini yang umumnya dilakukan oleh beberapa perusahaan yang tentunya sudah mengetahui mengenai nomor seluler atau paling tidak data mengenai pelanggan. Dalam hal ini diyakini bahwa bentuk komunikasi melalui SMS dirasa cukup mengena dan tepat pada sasaran. Disamping itu, bentuk ini lebih dapat dikatakan memakan biaya yang sangat efisien, dalam arti anggaran yang dibutuhkan dalam bentuk pemasaran ketiga ini lebih terjangkau. Dan para pemiliki perusahaan tidak perlu mengkhawatirkan mengenai bengkaknya biaya periklanan, karena bentuk periklanan diberikan dalam wujud SMS yang langsung tertuju pada para pelanggan atau konsumen.
Bentuk pemasaran melalui media SMS ini adalah yang paling populer dengan menggunakan teknologi seluler. Inovasi teknologi yang semakin maju dapat membuat jarak antara konsumen dengan para pemilik usaha menjadi semakin dekat. Dalam bentuk pemasaran ini para pengiklan atau dalam hal ini para pengusaha dapat menyampaikan atau memberikan informasi mengenai segala macam jenis produk baik yang telah diproduksi maupun yang belum diproduksi—dalam arti produk terbaru. Metode ini memiliki keunggulan bahwa setidaknya kemudahan dalam hal bagaimana mengenai proteksi dan perlindungan mengenai produk perusahaan. Hal ini menjadi sebuah kewajaran karena dalam era persaingan bisnis mengenai siklus barang atau produk menjadi sangat rentan terutama jika produk keluar dari pasaran. Beberapa kemungkinan tersebut dapat berupa replikasi produk atau bahkan produk sejenis yang menjadi saingan produk utama. Dan dalam metode ini sudah pasti bahwa bentuk pemasaran SMS akan lebih memberikan perlindungan terhadap produk dari usaha replikasi barang atau bahkan produk sejenis yang menjadi saingan.
Konstruksi bentuk pemasaran
Masih kosong——diberikan bagan
SMS Pemasaran (ekstern perusahaan)
Bentuk pemasaran ini dapat dikatakan bahwa perusahaan dalam memasarkan barang produksi atau bahkan perkembangan mengenai segala macam hal mengenai informasi perusahaan yang diberikan secara khusus kepada para customer. Ini semua memanfaatkan bentuk mengenai teknologi yang berkaitan dengan perkembangan seluler atau bahkan perkembangan ponsel.
Bentuk ini diberikan lebih cocok diberikan bagi para provider seluler. Provider seluler disini akan bertindak sebagai media pemasaran. Hal ini wajar karena beberapa jenis komunikasi telah dimiliki oleh para penyedia komunikasi seluler, sepertihalnya SMS, MMS, telepon atau bentuk komunikasi seluler.
Dari bentuk tersebut, diberikan mengenai salah satu jenis mengenai jenis iklan atau media pemasaran melalui komunikasi seluler/ mobile phone—bentuk SMS. Dalam setiap bentuk SMS yang ditawarkan oleh para provider seluler biasanya terdiri dari space atau ruang dalam jumlah huruf sebagai “isi pesan atau SMS”. Namun sejenak hal tersebut merupakan suatu ruang yang tepat untuk memberikan attachment sebuah iklan yang diberikan satu ruang dalam isi SMS tersebut. Posisi attachment dapat ditempatkan pada posisi atas maupun bawah.
Penentuan letak atau posisi iklan disini dapat menentukan berapa besar tarif iklan yang akan diterapkan oleh para provider seluler. Dan tentunya posisi di atas atau diawal iklan akan lebih mahal dibandingkan dengan posisi iklan yang diletakkan di bawah atau bagian akhir dari ruang SMS secara keseluruhan. Dalam hal ini perlu pula dikaji mengenai tingkat kenyamanan para pengguna seluler dalam menerima setiap isi dari SMS. Jangan sampai kemudian timbul ada kesan bahwa setiap attachment iklan yang dilakukan oleh povider seluler akan mengganggu kenyamanan para pelanggan dalam menggunakan jasa komunikasi seluler khususnya SMS.
Walaupun demikian dapat diketahui bahwa dengan pengiriman teks (SMS) yang lebih terarah akan lebih baik dan mengena dibandingkan dengan iklan di televisi maupun iklan yang ada di beberapa media baik cetak maupun elektronik. Hal ini dengan alasan bahwa setiap SMS yang diterima sudah tentu akan dibaca oleh si penerima—dalam arti isi SMS. Begitu juga dengan iklan yang dicantumkan baik di awal atau di akhir dari isi SMS juga akan memiliki kecenderungan dibaca pula oleh si penerima. Hal ini dapat dibandingkan dengan iklan yang ada di televisi atau media cetak, para pembaca akan cenderung melewatkan isi iklan jika pembaca tidak membutuhkan sendiri tentang isi iklan tersebut. Suatu hal yang berbeda dengan isi SMS yang mengandung content iklan akan memiliki kecenderungan dibaca. Hal ini disebabkan ruang atau space yang sempit atau bahkan sangat kecil, yang mengakibatkan para pembaca akan membaca isi keseluruhan. Hal ini berdasar bahwa seseorang akan cenderung membaca semua bagian pendek (isi SMS dengan content iklannya) dibanding dengan keseluruhan bagian yang panjang lebar (seperti isi iklan yang ada di surat kabar).
Dalam bentuk pemasaran ini biasanya lebih cocok dimainkan oleh provider tunggal, maksudnya adalah setiap provider A akan memberikan attachment iklan dalam setiap SMS-nya baik dari pengirim SMS dari provider sejenis maupun yang lain—selain provider A. Cara ini akan menjadikan perhitungan harga yang lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan penentuan harga tarif SMS yang selama ini harus dipertaruhkan sampai dengan harga jatuh pada titik nadirnya—yang mengakibatkan persaingan yang tidak sehat.
Kemampuan pemanfaatan teknologi seluler dalam beriklan sebenarnya memiliki peluang besar, disamping karena bukan hanya provider seluler yang terbantu namun juga para pengusaha akan sangat efektif dan efisien dalam hal beriklan. Secara ekonomis, setidaknya bahwa penggunaan seluler dalam beriklan akan menaikkan pendapatan bagi provider sendiri disamping semakin ketatnya biaya beriklan sendiri bagi provider. Karena diketahui bahwa dalam mempertahankan pangsa pasar para provider juga harus meningkatkan biaya periklanan disamping dengan meningkatkan kualitas pelayanannya sendiri.
Sedangkan bagi perusahaan pemanfaatan teknologi seluler dalam beriklan ini akan menjadi salah satu strategi terbaru dalam rangka metode pemasaran yang tentunya lebih memberikan perlindungan terhadap produk perusahaan. Bagaimana tidak, karena pemasaran ini akan tertuju langsung pada para pengguna media seluler tanpa harus melewati pihak-pihak yang lain. Disamping itu penilaian atau tingkat keberhasilan iklanpun akan dapat dievaluasi, karena setidaknya target market yang akan dijadikan sasaran beriklan akan lebih diketahui dalam bentuk pelanggan seluler yang dimiliki oleh para provider seluler.
MMS Beriklan
Masih senada seperti yang ada dalam bentuk “SMS beriklan”, bentuk MMS juga dapat digunakan sebagai media beriklan. Umumnya MMS saat ini hanyalah ucapan selamat ulang tahun, selamat hari raya atau gambar-gambar romantis atau gambar lucu. Dalam hal ini provider seluler sebenarnya dapat juga menawarkan bentuk MMS beriklan, yaitu dengan menawarkan bentuk pengiriman logo-logo perusahaan yang menjadi ikon perusahaan.
Bentuk iklan ini sebenarnya akan memiliki kecenderungan sama halnya dengan iklan attachment yang biasa dilakukan para sponsorsip dalam suatu event. Namun iklan dalam kategori ini akan menjadi lebih spesifik, hal ini disebabkan karena dalam setiap attachment yang dikirim via MMS akan lebih menyasar pada penerima—yaitu pengguna seluler. Sehingga dapatlah dibandingkan mengenai jumlah atau dalam arti siapa saja yang bakal membaca atau mengetahui konten isi dari iklan. Jadi dapat dibandingkan jika perusahaan memasang iklan pada suatu event atau hanya dalam bentuk brosur, pamflet atau spanduk, maka target yang membaca hanya sebatas yang mengetahui saja. Hal yang berbeda jika iklan dilakukan dalam bentuk MMS logo perusahaan yang dikirim pada setiap pengguna seluler, karena mau tidak mau para pengguna seluler akan membaca dan setidaknya akan mengenal logo walaupun tidak secara langsung akan tahu mengenai produk apa yang ditawarkan. Namun demikian halnya bahwa dengan rasa penasaran tersebut terdapat kecenderungan masyarakat untuk dapat mengetahui mengenai barang yang ditawarkan.
–tambahin dong
Prospek “Seluler Beriklan” Masa Depan
Dalam perkembangan masa mendatang beriklan menggunakan media seluler akan menjadi sebuah trend yang sudah pasti. Hal ini dapat diketahui dari beberapa perkembangan teknologi yang semakin cepat, yaitu perkembangan teknologi komunikasi dalam bentuk mobile phone. Perkembangan tersebut juga diikuti dan diiringi secara bersama-sama oleh para masyarakat yang menggunakannnya, karena tidak hanya dinikmati oleh sebatas satu golongan saja. Namun juga dinikmati oleh setiap orang tanpa memandang umur, gender atau bahkan tingkat golongan. Disamping itu kebutuhan seluler saat ini juga dapat dikatakan sebuah kebutuhan yang sangat krusial dalam setiap sendi kehidupan, karena semua tidak lepas dari kebutuhan telekomunikasi.
Hello, selamat pagi, mau menanyakan mengenai informasi aplikasi sekolah apakah sudah ada pemberitahuan lanjut atau masih belum ada kabar? isi SMS
LOA : ENLIGHTEN OUR FUTURE iklan attachment seluler |